Gambar Mewarnai Upin Ipin

Halaman unduh untuk gambar mewarnai Gambar Mewarnai Upin Ipin. Klik tombol di atas untuk mengunduh gambar dalam format PDF berkualitas tinggi, siap untuk dicetak dan diwarnai.
Gambar Mewarnai Terkait
Dongeng Terkait dari Blog
Anina Si Anjing Pencium Masalah - Dongeng Anak
Anina si Anjing Hutan terkenal cerewet. Bukan karena suka ngomel, tapi karena idungnya aktif banget. “Hmm… ada jejak semut lapar 3 meter ke arah utara.” “Ada bunga bangkai mekar di balik bukit.” “Eh Bono, kamu abis makan jamur goreng semalam ya? Masih ada aromanya.” Hewan-hewan di Hutan Mutiara suka bingung—kadang Anina seperti detektor gosip, kadang kayak alarm bahaya. “Aduh, Anin, idungmu itu… bisa nggak istirahat sehari aja?” keluh Riri si Rusa. “Aku nggak bisa, Rir. Aku mencium masalah.” Riri cuma geleng-geleng. Bono si Babi Hutan bahkan pernah dikira sembunyiin makanan cuma karena Anina nyium bau pisang dari celah tanah. “Itu bukan pisang! Itu akar aromatik!” bela Bono. “Hmm, kayaknya kamu butuh gosok gigi juga deh.” Tapi pada suatu pagi, semua hewan bangun dengan perasaan aneh. Danau Tujuh Cahaya—tempat ngaca favorit burung-burung dan cuci kaki para rusa—bau amis dan aneh. Semua bingung, tapi tak ada yang tahu penyebabnya. Anina? Dia langsung bersin sepuluh kali. “ATCHI! ATCHI! Aduh, ini bukan flu... Ini BAHAYA! Aku mencium... bahan kimia alami!” katanya. “Bahan apa?” “Sejenis racun. Bukan dari tumbuhan biasa. Ini pasti bocor dari akar pohon langka... atau... ada yang meracuni danau!” Semua terdiam. “Piko! Si pengelana! Terakhir kamu mandi di danau, kamu bawa apaan...
Baca Dongeng...Gogo Si Anjing yang Ingin Jadi Serigala - Dongeng
Pada zaman dahulu, di sebuah padang rumput luas yang dikelilingi hutan lebat, hiduplah seekor anjing gembala bernama Gogo. Ia punya bulu cokelat keemasan, gigi tajam, dan hidung yang sangat peka. Tugasnya setiap hari adalah menjaga kawanan domba milik Pak Tani, menggonggong bila ada bahaya, dan mengusir penyusup. Meski semua hewan memuji kesetiaannya, Gogo diam-diam merasa minder. “Aku cuma anjing rumahan… Lihat tuh Serigala! Bebas! Liar! Gahar! Sering jadi tokoh utama di film-film hutan!” Ya, Gogo sangat iri pada Waru, seekor serigala abu-abu yang tinggal di hutan. Waru sering lewat di kejauhan, gagah dan penuh wibawa. Gogo sampai latihan menggonggong pakai suara rendah, lalu berjalan pelan-pelan dengan gaya galak. Tapi hasilnya… malah kayak masuk angin. Suatu malam, Gogo nekat menyelinap ke hutan untuk mencari Waru. “Aku mau belajar jadi serigala! Ajari aku!” seru Gogo sambil menunduk penuh harap. Waru tertawa kecil, lalu duduk santai di atas batu. “Lucu kamu. Aku justru ingin jadi kayak kamu.” Gogo melongo. “Apa?! Kamu kan keren banget!” Waru menjawab, “Iya sih, keren di luar. Tapi aku gak punya tempat tetap. Makanan harus dicari susah payah. Kalau sakit, gak ada yang rawat. Sementara kamu? Kamu punya tempat tidur, teman domba yang percaya, dan manusia yang kasih makan...
Baca Dongeng...Tora, Harimau yang Hampir Lupa Dirinya - Dongeng
Di jantung hutan yang sunyi, hiduplah seekor harimau muda bernama Tora. Tubuhnya besar, cakar tajam, belangnya indah seperti lukisan malam. Tapi… di balik rupa gagahnya, ada satu masalah: Tora selalu gagal berburu. Ia pernah menerkam rusa… dan malah nabrak pohon. Ia mencoba mengejar kelinci… tapi kelincinya malah balik ngolok sambil salto. Sapi? Jangan tanya. Bukan Tora yang menangkap, dia yang ditanduk dan jatuh ke lumpur. Dan kancil? Entah kenapa tiap kali Tora dekat, si licik itu selalu hilang kayak sulap. Hari demi hari, suara tawa jadi nyanyian pahit di telinganya. “Harimau kok diet daging?” “Kasian, dia lebih cocok jadi penata taman daripada predator.” Tora pun mundur dari dunia perburuan. Ia bersembunyi di balik semak, bukan untuk mengendap… tapi untuk menangis. Lalu, pada suatu senja yang lembut, datanglah ibunya. Seekor harimau tua, dengan langkah tenang dan mata penuh cahaya masa lalu. “Kenapa sembunyi, Tora?” “Aku gagal, Ibu. Aku… bukan harimau yang baik,” bisiknya nyaris tak terdengar. Ibunya duduk di sampingnya, menatap langit jingga yang mulai temaram. “Nak… siapa bilang harimau yang hebat itu harus selalu menang?” Tora diam. Jangankan menjawab, mengangkat kepala saja rasanya berat. “Dengar baik-baik…” lanjut sang ibu, “Bila hanya kuat, gajah lebih kuat. Bila hanya cepat, cheetah sudah...
Baca Dongeng...